Sabtu, 30 April 2016

Kolam renang khusus cewek di kota malang





Tulisan kolam renang husus cewek di kota malang ini q buat, karena kemaren waktu searching2 di mbah google kolam renang husus cewek di malang. ngak ada referensi. emm,,, mungkin ini bisa bantu sista2 muslimah yang nyari kolam renang khusus cewek. 

Lihat juga kolam renang khusus cewek tunggul wulung gaes.
http://sharing-miftahuljannah.blogspot.co.id/search?updated-min=2016-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2017-01-01T00:00:00-08:00&max-results=3 

Buat kamu yang cewek.

Suka berenang? Atau baru mau belajar berenang? Tapi malu belajarnya di tengah banyak orang atau Risih berenang bareng cowok?.

Hemm,,, mungkin ini berdasarkan pengalman pribadiku. Secara walaupun udah pake baju renang muslimah yang nutup seluruh badan plus jilbabnya agak lebar. Tetap aja, ngerasa risih, namanya juga nyemplung air, tetap aja kain akan nempel di kulit. Ujung-ujungnya tetap aja nampak lekukan. Selain itu, aku sendiri juga agak risih liat cowok telanjang dada, eitss,, jangan mikir macem-macem. Jadi risih aja. That’s it.

Ini dia, sebuah kolam renang husus cewek di kota malang, kolah renang pribadi yang kemudian beralih fungsi menjadi kolam renang yang  disewakan untuk umum. Namanya kolam renang Asri Biru, beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Toko pojok), depan pizzahut.  Kalao lagi sepi, berasa kayak kolam pribadi deh,,. Cuma milik kita seorang. Kalau khusus muslimah (cewek) cuma hari Jumat  yaww. Jadi buat muslimah bisa puas-puasin berenang dan belajar renang deh hari jumat itu..hehe.., kolamnya cozy kok. Ada tempat istirahatnya juga.

Oiya. kolam renang husus cewek di kota malang in Biaya masuk sekalinya berenang  Rp. 25.000. Kalau bawa kendaraan (motor) tambah parkir Rp. 2.000. Disini juga menjual dan menyewakan perlengkapan renang buat dewasa ataupun anak-anak, seperti baju renang, kacamata renang, pelampung, papan renang, dll. Biaya sewa Rp. 15.000 per item. Kolam renang ini bisa dibilang cukup lengkap fasilitas penunjang berenangnya, seperti kamar mandi, toilet, dll.

kolam renang husus cewek di kota malang ini Kolamnya ada dua: depan dan belakang. Kolam renang depan ngak terlalu luas dan juga ngak terlalu dalam, kedalamannya hanya 1,3 m, letaknya pas dibelakang rumah pemilik rumah, jadi langsung berbatasan jendela dengan rumah pemilik. Kolam belakang agak lebih luas, ada 3 tingkatan kedalama; 1.3 m, 1.5 m, dan 2 m, ada tembok sekat antara rumah dan kolam, buat aku sendiri lebih nyaman.

Ada 2 kamar mandi (km cowok dan km cewek), tempatnya lumayan bersih dan terawat. Airnyapun lancar. Stop kontak depan pintu masuk kamar mandi jangan lupa dinyalakan dulu ya biar airnya nyala. Air kolamnya juga bersih, tapi karena ada tanaman, daun kering sering jatuh juga ke kolam. Tentang air kolamnya,  jika lama belum diganti sedikit kuat rasa kaporitnya, jadi sebaiknya airnya jangan masuk hidung ya, juga  pakai kacamata renang biar mata nya ngak teriritasi ya guys.

kolam renang husus cewek di kota malang ini juga menjual berbagai snack dan minuman, seperti, pop mi, mi istant, biscuit, dll. Tinggal dipesen aja sama mbak-mbak yang dirumah itu. Jadi jangan takut kelaperan. Tapi it suggested buat bawa makana sendiri ya. Karena abis berenang laper tu, kalian butuh makanan yang agak berat.

Nah,  ya namanya kolam konsep pribadi yang disewakan, jadi ngak ada peraturan harus pakai baju renang atau apalah. Pakai apa aja boleh langsung nyemplung. Terutama buat kalian yang belum punya baju renang. Bisa berenang pakai jilbab atau senyaman kalian aja. Tapi kalo kalian berjilbab, mending pakai aja jilbabnya, soalnya kadang bapak yang punya rumah sekali-kali lewat, ngecek kalau ada yang kurang atau apa, atau untuk ngasih tau batas kedalaman kolam, atau hanya sekedar memberitahukan letak ban yang bisa dipakai. Bapaknya udah tua kok. Tapikan tetap laki-laki, jadi tetap pakai jilbab aja biar aman.

So guys.... sampai jumpa disharing-sharing berikutnya.

Tetap semangat berenang yaaawwwwww...........
kolam renang husus cewek di kota malang





(Mi_Zan)... 30-04-16

Kue Putu dan Koin Rp. 100




Sore kemarin, sebagai cemilan untuk menemani dinginnya gerimis, kupilih kue putu sebagai sajian hangatnya. “ngiiiikkkkk” mungkin begitulah sirenanya, menandakan sang penjual kue putu lewat depan kos. Bergegas aku bangun dan berteriak, “Pak, masih ada?”,

“masih mbak” jawab bapaknya penjualnya. Bapak penjualnya nampak segar dan kuat. Perawakannya tegap dengan kulit sawo matangnya. Yaaa,, khas kulit orang jawa, manis. Beliau juga sangan santun dengan senyum sumringahnya.


“berapaan pak?” tanyaku.


“10 biji, tujuh ribu mbak” sahut bapaknya tegas.


“emm,, lima ribu bisa pak?” karena uangku yang kecil tinggal lima ribuan, males lagi kalau kasih yang besar nanti ada kembaliannya, bisa jadi entah kemana kembalian itu raib oleh tangan hilafku. (LOL)


Bapaknya kemudain mulai meracik sejumlah kue putu sesuai pesananku. Dengan telaten beliau memasukkan tepun kuenya kedalam cetakan bambu kecil berdiameter kira-kira 2 cm diikuti gula merah, kemudian ditumpuk lagi dengan tepung. Satu-persatu diletakkannya diatas lubang-lubang kecil yang menghembuskan hawa panas dari air mendidik dibawahnya.


Taraaa....Tujuh biji kue putu pesananku pun telah siap, kemudian dibungkus dengan daun pisang yang kemudian dibalut dengan koran bekas. Kuserahkan uang Rp.5000 pada bapaknya sembari mengucap terimakasih.


“iya, tunggu mbak, ada kembaliannya” jawab bapak itu bernada memanggil kembali aku yang mulai membalikkan badan untuk segera kembali ke kosku.


Dalam hati aku mikir  “kembalian?, perasaan ini pas deh”  aku diam sementara Bapaknya membuka laci tempatnya mengumpulkan uang hasil penjualannya, kemudian  merogoh koceknya, “tunggu ya mbak” sahut beliau agak tergesa. 


“ah, ini mbak, Rp.700 ya perbijinya” dengan nada lega mengulurkan uang perak Rp.100.

Aku melongo, “oalaahh,, ngak apa2 pak” sahutku dengan senyum lebar.


“jangan mbak, ini kan hak mbak, dan saya mengambil sesuai hak saya” sahut Bapak putu itu sembari menancap kembali buih bambu untuk menutupi tiap lubang uap panasnya.  


“Iya pak, makasih”, ku ambil kembalian receh Rp.100 itu. Aku berlalu meninggalkan bapak kue putu. Senyumku merekah, aku masih terkesima dengan uang logam Rp.100 yang ku pegang  itu.



***

Kawan, mungkin bapak putu itu bukan penjual pertama yang kita temukan begini. Mungkin juga di luar sana banyak yang menemukan penjual seperti ini. Tapi kadang kita jarang mengambil pelajaran dari hal kecil seperti ini.

Aku kagum akan pelajaran yang ku dapat kemarin dari bapak kue putu itu.  Beliau menjaga kebersihan rezekinya dari yang bukan haknya. Padahal buat kita berapa sih 100 perak? Bisa dipakai buat apa?, bahkan untuk buang air di wc umum aja kita butuh paling ngah Rp.1.000.


Hal seperti inilah yang harus kita hargai, perilaku seperti inilh yang harus kita teladani. Masih banyak juga orang yang menjaga kehalalan rezeki mereka. Walau sekecil apapun jumlah rejeki yang mereka kumpulkan, tapi itu bukan tentang jumlahnya, melainkan keberkahannya. 





Mi_Zan (30-04-'06)